Kamis, 14 Mei 2009
Perjalanan Abadi
PERJALANAN ABADI
(Perjalanan setelah meninggal)
Alam Kubur
Awal persinggahan menuju ke akhirat. Ini merupakan lubang neraka bagi orang kafir dan orang munafik, namun merupakan taman bagi orang mukmin.
Ada siksa di dalam kubur atas beberapa maksiat: tidak membersihkan diri dari air kencing, mengadu domba, berkhianat dalam hal rampasan perang, dusta, tidur melalaikan shalat, tidak membaca Al-Qur’an, berzina, homoseksual, riba, tidak membayar utang dsb.
Yang dapat menyelamatkan dari siksa kubur: amal shaleh yang ikhlas karena Allah, berlindung kepada Allah dari siksa kubur, membaca surat Al-Mulk, dsb.
Yang dilindungi dari siksa kubur: orang yang mati syahid, orang yang menjaga perbatasan dari musuh, orang yang meninggal pada hari jum’at, orang yang meninggal karena sakit perut, dsb.
Tiupan Sangkakala
Ialah sangkakala besar yang dikulum oleh Israfil, menunggu kapan diperintahkan untuk meniupnya, yaitu: tiupan faza’ (kematian), berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala
Dan (Ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, Maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri. (An-Naml: 87)
Maka hancurlah alam semesta. Kemudian setelah empat puluh masa ditiuplah dengan tiupan ba’ts (kebangkitan), berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
Dan ditiuplah sangkakala, Maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi Maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing). (Az-Zumar: 68)
Hari Kebangkitan
Kemudian Allah menurunkan hujan, maka tumbuhlah jasad-jasad (dari sebiji tulang pangkal ekor) dan menjadi ciptaan baru yang tidak mati. Mereka di bangkitkan dengan tidak menggunakan alas kaki dan tidak berpakain. Mereka dapat melihat para malaikat dan jin, dibangkitkan sesuai dengan amal perbuatan mereka.
Padang Mahsyar
Allah mengumpulkan semua makhluk hidup untuk dihisab. Mereka semua berada dalam kondisi ketakutan seperti orang mabuk. Pada hari yang agung masanya sama dengan 50rb th. Seakan-akan dunia mereka hanya sesaat saja. Matahari mendekat menjadi 1 mil, dan manusia tenggelam dalam keringat mereka sendiri sesuai dengan amal perbuatan mereka. Pada hari itu terjadi perseturuan antara orang-orang yang lemah dan para pembesar mereka (ketika di dunia).
Orang kafir berseturu dengan sesamanya, dengan setannya dan dengan anak buahnya, dan mereka saling melaknat.
Orang yang zhalim akan menggigit kedua tangannya. Neraka Jahanam pun didatangkan, ditarik dengan 70 ribu tali kekang, setiap tali kekang ditarik oleh 70 ribu malaikat. Jika orang kafir melihatnya, ia berharap menjadikan dirinya sebagai tebusan atau menjadi debu.
Adapun para pelaku maksiat, maka orang yang tidak membayar zakat, hartanya akan dijadikan lempengan api lalu ia disetrika dengannya. Orang-orang yang angkuh dan sombong, mereka akan dikumpulkan bagaikan semut. Para pelanggar janji, pengkhianat dan perampas harta orang lain akan diungkap kejahatannya, dan para pencuri akan datang dengan membawa barang curiannya. Segala sesuatu yang tersembunyi akan ditampakkan.
Adapun orang-orang yang bertaqwa, hal itu tidak menjadikan mereka takut, bahkan hal itu berlalu bagaikan shalat Zhuhur.
Syafa’at
Syafa’at Uzhma (agung): khusus bagi Nabi Muhammad S.A.W untuk semua umat manusia pada hari Mahsyar agar dibebaskan dari malapetaka yang hebat dan segera dihisab.
Syafaat ‘Ammah (umum) adalah bagi Nabi S.A.W dan selain beliau, seperti mengeluarkan orang-orang yang beriman dari neraka dan mengangkat derajat mereka.
Hisab (Perhitungan)
Manusia dihadapkan pada Rabb mereka dengan bersaf-saf. Kemudian diperlihatkan kepada merekaa amal perbutan mereka, dan mereka dimintai pertanggung jawabannya atas umur, masa muda, harta benda, ilmu dan janji. Juga akan ditannya tentang kenikmatan, pendengaran, penglihatan dan hati.
Orang kafir dan munafik akan dihisab dihadapan seluruh makhluk, untuk mempermalukan mereka dan menegakan hujah atas mereka; dan agar manusia, bumi, hari dan malam, harta benda, Malaikat, dan seluruh anggota badan menjadi saksi atas diri mereka, sehinnga terbuktilah dosa-dosa mereka dan mereka pun mengakuinya.
Sedangkan orang Mukmin, Allah akan menghisabnya secara berduaan dengan-Nya. Maka Allah akan memberitahukan kepadanya segala dosanya dan ia pun akan mengakuinya, sehinga ketika ia melihat dirinya pasti ia akan binasa, Allah berfirman kepadanya: “ Aku telah menutupi dosa-dosamu itu didunia,dan Aku mengampuninya pada hari ini”.
Umat yang pertama kali dihisab adalah umat nabi Muhammad SAW, dan amalan yang pertama kali dihisab adalah Shalat. Sedangkan hukum yang pertama kali diputuskan adalah perkara pertumpahan darah.
Catatan Amal
Kemudian catatan amal perbuatan manusia pun dibagikan, maka mereka menerima suatu kitab yang :
“tidak meninggalkan sesuatu yang kecil dan tidak (pula) sesuatu yang besar, melainkan ia mencatat semuanya” (Al-Kahfi:49)
Orang mukmin menerimanya dengan tangan kanan, sedang orang kafir dan munafik menerimanya dengan tangan kiri dari belakang punggunya.
Mizan (Neraca)
Kemudian amal perbuatan semua Makhluk ditimbang untuk diberikan kepada mereka balasannya, dengan timbangan yang hakiki dan teliti sekali. Neraca ini mempunyai dua piringan, menjadi berat dengan amal-amal perbuatan yang sesuai dengan syariat dan ikhlas karena Allah. Diantara yang memberatkan Neraca tersbut adalah ucapan Tahlil, akhlak yang baik dan dzikir seperti: Hamdalah dan Subhanallah wa bihamdihi Subhanallahul adzim. Umat manusia menerima putusan sesuai dengan kebaikan dan kejelekan mereka.
Haudh (Telaga)
Kemudian orang-orang mukmin mendatangi haudh(telaga). Siapa meminum darinya maka tidak akan pernah haus selamanya. Setiap nabi mempunyai haudh(telaga), yang paling agung adalah Nabi Muhammad SAW. Air lebih putih dari susu, lebih manis dari madu, dan lebih wangi dari minyak kasturi. Bejananya terbuat dari emas dan perak, dan jumlahnya seperti bilangan bintang. Panjangnya lebih jauh dari jarak antara Kota Ailah di Yordania dan Kota Aden di Yaman. Airnya mengalir dari sungai al-Kautsar.
Ujian Bagi kaum Mukminin
Pada hari akhir di padang Mahsyar, orang-orang kafr mengikuti tuhan-tuhan yang mereka sembah, lalu menghantarkan mereka ke neraka secara berbondong-bondong seperti kawanan binatang ternak, di atas kaki-kaki mereka atau di atas wajah-wajah mereka. Tidak ada yang tersisa kecuali orang-orang mukmin dan orang-orang munafik. Kemudian datanglah Allah kepada mereka dan berfirman “ Apakah yang kalian tunggu ?” Mereka menjawab “ Kami menunggu Rabb kami”. Maka mereka mengetahui-Nya ketika betis-Nya disingkap, lalu mereka bersimpuh sujud kecuali orang-orang munafik Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
42. Pada hari betis disingkapkan[1497] dan mereka dipanggil untuk bersujud; Maka mereka tidak kuasa[1498], (Al-Qalam:42)
[1497] yang dimaksud dengan betis disingkapkan ialah menggambarkan keadaan orang yang sedang ketakutan yang hendak lari Karena hebatnya huru-hara hari kiamat.
[1498] mereka diminta sujud itu adalah untuk menguji keimanan mereka padahal mereka tidak sanggup lagi Karena persendian tulang-tulang mereka Telah lemah dan azab sudah meliputi mereka.
Lalu mereka mengikuti Rabb mereka, Dia pun membentangkan Shirath (titian) untuk mereka lewati, Orang-orang mukmin pada saat itu diberi cahaya oleh-Nya, sedang cahaya orang-orang munafik dipadamkan.
Shirath(Titian)
Berupa jembatan yang membentang di atas neraka Jahanam untuk dilewati oleh orang-orang mukmin menuju ke surga. Nabi Muhammad S.A.W menggambarkan bahwa shirath itu: Licin dan menggelincirkan, disana terdapat kait-kait seperti duri pohon Sa’dan, lebih tipis dari rambut dan lebih tajam dari pedang ( HR. Muslim ).
Ditempat inilah orang-orang mukmin diberikan cahaya sesuai dengan amal perbuatan mereka. Yang paling tinggi dari nereka besar cahayanya seperti gunung dan yang paling rendah dari mereka cahayanya terdapat pada ujung jempol kakinya. Cahaya itu menyinari mereka sehingga mereka melewati Shirath sesuai dengan amal perbuatan mereka. Ada orang mukmin yang melewati Shirath itu secepat kedipan mata, ada yang secepat kilat, ada yang secepat angin, ada yang secepat burung, ada pula yang secepat kuda pilihan terbaik, dan secepat unta tunggangan.
Ada yang selamat tanpa cacat, ada yang tergores akan tetapi selamat, dan ada pula yang terjatuh ke dalam neraka jahannam ( Muttafaq Alaih ).
Adapun orang-orang munafik, mereka tidak mendapatkan cahaya, maka merekap kembali, namun berdirilah pagar pemisah antara mereka dan orang-orang mukmin. Lalu mereka menyeberangi Shirath, maka satu persatu dari mereka berjatuhan ke dalam api neraka.
Neraka
Masuk ke dalam neraka orang-orang kafir, kemudian orang-orang mukmin yang berdosa, kemudian orang-orang munafik. Dari setiap seribu orang yang masuk adalah 999 orang. Neraka mempunyai tujuh pintu, Apinya lebih panas tujuh puluh kali dari api dunia. Tubuh orang kafir di dalam neraka menjadi besar agar merasakan pedihnya siksaan. Maka jarak antara kedua pundaknya menjadi sejauh perjalanan tiga hari, gigi gerahamnya sebesar gunung uhud, kulitnya menjadi tebal, setiap kali kulit itu hangus diganti dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan siksaan. Minuman mereka adalah air yang sangat panas dapat mencabik-cabik usus mereka. Makanan mereka adalah pohon Zaqqum ( sejenis pohon yang tumbuh di neraka ).
Ghislin ( darah dan nanah yang keluar dari daging penghuni neraka ), dan Shadid ( darah yang bercampur dengan nanah ). Yang paling ringan siksanya adalah orang yang kedua telapak kakinya beralaskan bara api sehingga otaknya mendidih. Dalam neraka terdapat pembakaran kulit, pelelehan, penghangusan,penyeratan, belenggu dan rantai. Neraka dasarnya sangat dalam sekali sekiranya seorang anak yang baru lahir dilemparkan ke dalamnya, setelah tujuh puluh tahun baru mencapai dasar tersebut. Bahan bakarnya adalah orang-orang kafir dan batu, udaranya adalah angin yang sangat panas, naungannya adalah asap yang hitam pekat, pakaiannya api yang memakan segala sesuatu tanpa meninggalkan sisa, Ia menggeram, bergemertak, dan membakar kulit hingga sampai ke tulang dan jantung.
Qantharah ( Jembatan )
Nabi Muhammad S.A.W bersabda : Orang-orang mukmin selamat dari neraka, namun mereka ditahan di atas qantharah (jembatan) antara surga dan neraka, maka ada diantara mereka dipotong kebaikannya dan diberikan kepada orang lain karena kezhaliman yang pernah dilakukannya ketika di dunia. Setelah dibersihkan dan disucikan dari itu semua, merekapun diizinkian untuk masuk ke surga. Demi Allah yang jiwa Muhammad berda di tanggan-Nya , sungguh salah seorang dari mereka lebih mengetahui rumahnya di surga dari pada rumahnya ketika masih di dunia ( Al-Bukhari).
Surga
Adalah tempat kediaman bagi orang-orang mukmin, Bangunannya terbuat dari perak dan emas, adukannya dari minyak kasturi, kerikilnya dari mutiara dan batu permata, dan debunya dari za’faran. Surga mempunyai delapan pintu. Setiap pintu lebarnya sejauh tiga hari perjalanan, akan tetapi pintu tersebut penuh sesak. Di surga terdapat seratus tingkatan, jarak antara satu tingkatan dan tingkatan lainnya seperti jarak antara langit dan bumi. Tingkatan yang paling tinggi adalah firdaus. Dari firdaus inilah mengalir sungai-sungai surga. Atap firdaus ini adalah Arsy Ar-Rahman.
Sungai-sunga surga adalah madu, susu, hamer dan air yang mengalir tanpa arus. Orang mukmin mengalirkannya sekehendak hatinya. Buahnya tiada henti, dapat dipetik dari dekat, dan mudah. Di dalam surga ada tenda berongga yang terbuat dari mutiara, lebarnya enam puluh mil. Pada setiap sudut ada penghuninya, yang meraka itu mulus tubuhnya tidak berbulu, tidak berkumis, dan mata mereka seakan-akan memakai celak. Tetap terjaga kemudaan mereka, dan tidak binasa pakaian mereka. Mereka tidak buang air kecil maupun besar, dan juga tidak kotor. Sisir mereka terbuat dari emas, dan keringat mereka bagaikan minyak kasturi. Bidadari surga semuanya cantik jelita, perawan, penuh cinta kasih dan umur mereka sebaya. Yang pertama kali masuk surga adalah Nabi Muhammad S.A.W dan para Nabi. Ahli surga yang paling rendah tingkatannya adalah orang yang berangan-angan sesuatu lalu diberi sepuluh kali darinya. Para pelayan surga adalah anak-anak muda yang tetap muda. Mereka bagaikan mutiara yang bertaburan. Adapun nikmat surga yang paling agung adalah melihat Allah dan keridhaan-Nya, serta keabadian.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar