JADWAL KEGIATAN | ||
BIMBINGAN TEKNIS KESADARAN BELA NEGARA BAGI | ||
GURU PKn SETINGKAT SMA/SMK WILAYAH DKI JAKARTA TA. 2013 | ||
Rabu 3-4-2013 : jam | Acara | Keterangan |
1 | 2 | 3 |
06.00 - 08.00 | Registrasi Peserta | Panitia |
08.00 - 09.00 | Persiapan Upacara Pembukaan | Panitia |
09.00 - 09.30 | Upacara Pembukaan | Irup: Dirjen Pothan |
09.30 - 10.00 | Coffee Break | Panitia |
10.00 - 11.00 | Ice Breaking dan Dinamika Kelompok | Tim Kwarnas |
11.00 - 12.30 | Tataran Dasar Bela Negara | Direktur Bela Negara |
12.30 - 13.30 | ISOMA | Panitia |
13.30 - 15.00 | Membangun Karakter Peserta Didik melalui Penanaman Nilai - nilai Bela Negara | Kadisdik Provinsi DKI Jakarta |
15.00 - 15.30 | Coffee Break | Panitia |
15.30 - 17.30 | Menanamkan dan Menumbuhkan Nilai - nilai Bela Negara dari aspek Psikologis | Dr Joko Mursito |
17.30 - 19.00 | ISOMA | Panitia |
19.00 - 20.30 | Transformasi Nilai-nilai Bela Negara | Tim Kwarnas |
20.30 - 21.00 | Renungan | Tim Kwarnas |
21.00 - 04.00 | Istirahat | Panitia |
Kamis 4-4-2013 : jam | Acara | Keterangan |
04.00 - 05.00 | Ibadah | Panitia |
05.00 - 06.30 | Senam/Olah Raga Pagi | Panitia |
06.30 - 07.30 | Mandi dan Makan Pagi | Panitia |
07.30 - 08.00 | Apel Pagi dan Refleksi | Panitia |
08.00 - 10.30 | Aplikasi Sikap dan Perilaku Nilai - nilai Bela Negara | Tim Kwarnas |
10.30 - 11.00 | Coffee Break | Panitia |
11.00 - 12.00 | Teknik Menciptakan Permainan Berbasis Bela Negara | Tim Kwarnas |
12.00 - 13.00 | ISOMA | Panitia |
13.00 - 15.30 | Membuat Permainan Bela Negara bagi murid SMA/SMK | Tim Kwarnas |
15.30 - 16.00 | Coffee Break | Panitia |
16.00 - 17.30 | Praktek Permainan Bela Negara bagi murid SMA/SMK | Tim Kwarnas |
17.30 - 19.00 | ISOMA | Panitia |
19.00 - 20.30 | Praktek Permainan Bela Negara bagi murid SMA/SMK | Tim Kwarnas |
20.30 - 22.00 | Gema Semangat Bela Negara | Panitia |
22.00- 04.00 | Istirahat | Panitia |
Jum'at 5-4-2013 : jam | Acara | Keterangan |
04.00 - 05.00 | Ibadah | Panitia |
05.00 - 06.30 | Senam/Olah Raga Pagi | Panitia |
06.30 - 07.30 | Mandi dan Makan Pagi | Panitia |
07.30 - 08.00 | Apel Pagi dan Refleksi | Panitia |
08.00 - 09.00 | Open Forum | Panitia Gabungan |
09.00 - 09.30 | Persiapan Upacara Penutupan | Panitia |
09.30 - 10.30 | Upacara Penutupan dan Ramah Tamah | Irup: Direktur Bela Negara |
10.30 - Selesai | Penyelesaian Administrasi dan Pembagian Sertifikat | Panitia |
wahono
SELAMAT DATANG SEMOGA BLOG INI DAPAT BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA.
Selasa, 26 Maret 2013
JADWAL KEGIATAN BIMNIS KESADARAN BELA NEGARA
Jumat, 08 Juni 2012
Jadwal Pengambilan Blanko Ijazah
NO
|
RAYON
|
HARI
|
PUKUL
|
01
|
Jakarta Pusat
|
Senin, 11 Juni 2012
|
08.30 – 12.00
|
02
|
Jakarta Utara
|
Senin, 11 Juni 2012
|
13.00 – 16.00
|
03
|
Jakarta Barat 1
|
Selasa, 12 Juni 2012
|
08.30 – 12.00
|
04
|
Jakarta Barat 2
|
Selasa, 12 Juni 2012
|
13.00 – 16.00
|
05
|
Jakarta Selatan1
|
Rabu, 13 Juni 2012
|
08.30 – 12.00
|
06
|
Jakarta Selatan 2
|
Rabu, 13 Juni 2012
|
13.00 – 16.00
|
07
|
Jakarta Timur 1
|
Kamis, 14 Juni 2012
|
08.30 – 12.00
|
08
|
Jakarta Timur 2
|
Kamis,
14 Juni 2012
|
13.00 – 16.00
|
Senin, 02 April 2012
PENGAJUAN BANTUAN RBOS
PERSYARATAN PENGAJUAN BANTUAN RINTISAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH ( RBOS) TAHUN 2012
1. Mengajukan Proposal
2. Mengisi Data Pokok PSMK 2012 ( format bisa di unduh di smkdki.net )
3. Daftar Nama siswa ( lampiran III.a dan 8355 )
4. Rencana Penggunaan Bantuan :
· Pembebasan/pengurangan tagihan biaya sekolah siswa miskin
· Penggandaan soal dan penyediaan lembar jawaban siswa dalam kegiatan ulangan dan ujian;
· Pembelian alat dan bahan habis pakai seperti: bahan praktikum;
· Biaya pembinaan siswa/ekstrakulikuler seperti Pramuka, Palang Merah Remaja (PMR), Unit Kesehatan Sekolah (UKS), Karya Ilmiah Remaja (KIR) olah raga, kesenian, lomba bidang akademik, dan pembinaan keagamaan dan pembelian alat alat ringan ( hands tools ) dan bahan praktek.
SISTEMATIKA PROPOSAL:
1. Halaman Sampul
2. Halaman Pengesahan ditanda tangani oleh
ü Kepala Sekolah dan Komite Sekolah
ü Mengetahui Pengawas, Kasudin dan Kepala Bidang SMK
3. Daftar Isi
4. Pendahuluan
ü Tujuan
ü Sasaran
ü Peruntukan
5. Rencana Penggunaan Bantuan
6. Penutup
7. Lampiran
ü Data Pokok PSMK tahun 2012
ü Daftar nama siswa.
Selasa, 07 Februari 2012
PERANAN WANITA
Dalam pandangan Islam wanita ditempatkan sebagai sosok yang paling indah dan mulia. Tidak ada sosok lain yang paling indah dan sempurna jika dipandang selain wanita. Sosok yang penuh misteri dan indah yang tak ada tandingannya. Wanita sumber inspirasi yang tak pernah surut, dimana ada wanita di sana ada kebahagian, ketenangan, dan ketentraman. Ia ibarat batu permata dengan nilai harga yang sangat tinggi.
Hina Menjadi Mulia
Berbeda kedudukan wanita dalam pandangan Barat, mereka tidak memandang wanita sebagai makhluk yang sempurna, namun lebih merupakan pelengkap dari keberadaan seorang pria. Tak heran, jika wanita dianggap barang permainan yang mudah didapatkan di tempat emperan dan di jalanan. Mereka bahkan mudah mencampakkan wanita ibarat sebuah batu yang tidak mempunyai nilai, siapa pun boleh memungutnya dan menginjak-injaknya.
Kita seringkali melihat wanita di luar pandangan Islam sungguh dalam sosok yang sangat nista, cara mereka berpakaian dan bergaul, mereka rela dicampakkan, rela ditelanjangin, dijadikan komoditas bahkan bangga ketelanjangannya diekspos oleh media secara terbuka,. Ketelanjangan itu mereka imbuhi dengan tema yanpg disebut sebagai kebebasan dan hak asasi manusia. Apa yang terjadi seperti keadaan wanita pada masa jahiliyah.
Pada masa jahiliyah kaum wanita tidak punya harga diri, dipandang sangat rendah oleh kaum lelaki, ibarat tempat sampah yang tidak ada harganya, tetapi lucunya ia dibutuhkan oleh semua orang. Pada masa jahiliyah ketika lahir bayi wanita harus dikubur hidup-hidup. Hal ini karena wanita dipandang tak bernilai, dan tidak pula heran pada masa itu kaum wanita sama dengan barang dagangan dapat diperjualbelikan untuk dijadikan budak dan gundik kaum lelaki.
Akan tetapi Allah SWT Maha Kuasa,sejak diutus Nabi Muhammad SAW, maka penjajahan dan perbudakan di muka bumi ini harus dilenyapkan. Demikian kaum wanita terbebaskan dari lembah kehinaan, dan diberikan tempat yang mulia bahwa kaum wanita setara dengan kaum pria. Dalam ( Qs. 4: 34,124).
34. kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri[289] ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)[290]. wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya[291], Maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. kemudian jika mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya[292]. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.
[289] Maksudnya: tidak Berlaku curang serta memelihara rahasia dan harta suaminya.
[290] Maksudnya: Allah telah mewajibkan kepada suami untuk mempergauli isterinya dengan baik.
[291] Nusyuz: Yaitu meninggalkan kewajiban bersuami isteri. nusyuz dari pihak isteri seperti meninggalkan rumah tanpa izin suaminya.
[292] Maksudnya: untuk memberi peljaran kepada isteri yang dikhawatirkan pembangkangannya haruslah mula-mula diberi nasehat, bila nasehat tidak bermanfaat barulah dipisahkan dari tempat tidur mereka, bila tidak bermanfaat juga barulah dibolehkan memukul mereka dengan pukulan yang tidak meninggalkan bekas. bila cara pertama telah ada manfaatnya janganlah dijalankan cara yang lain dan seterusnya.
124. Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, Maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun.
Posisi Yang Strategis
Peran wanita tentulah tidak sama dengan peran pria, demikian pula sebaliknya. Wanita memiliki peran strategis dalam segala hal. Posisi dan hal-hal apa saja yang mesti diperankan oleh wanita dalam pentas kehidupan sosial antara lain:
1. Wanita sebagai anak
Anak-anak yang saleh tentu menjadi dambaan bagi kedua orangtuanya. Mereka taat dan berbakti kepada ibu dan bapaknya, mereka taat kepada Rabb-Nya, memenuhi segala perintah-Nya dan sedapat mungkin untuk tidak melakukan apa yang dilarang oleh Rabb-Nya. Seperti dalam (Qs. 13 dan 17)
13. dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
17. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).
Peran wanita sebagai anak yang solehah dapat kita lihat dalam Al-quran kisah “Maryam” ketika masih remaja yakni ibunda Isa AS adalah sosok wanita yang memiliki akhlaqul karimah sangat tinggi, bicaranya yang santun, menghormati orang tua, serta rendah hati (Qs. 3: 35-37)
35. (ingatlah), ketika isteri 'Imran berkata: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui".
36. Maka tatkala isteri 'Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: "Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai Dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk."
37. Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.
Dalam surat (Qs. 19:16-21)
16. dan Ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Quran, Yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur,
17. Maka ia Mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami[901] kepadanya, Maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.
18. Maryam berkata: "Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan yang Maha pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa".
19. ia (Jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci".
20. Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!"
21. Jibril berkata: "Demikianlah". Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagiku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan".
[901] Maksudnya: Jibril a.s.
Dalam surat (Qs. 21: 91-92)
91. dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya ruh dari Kami dan Kami jadikan Dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam.
92. Sesungguhnya (agama Tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu[971] dan aku adalah Tuhanmu, Maka sembahlah aku.
[971] Maksudnya: sama dalam pokok-pokok kepercayaan dan pokok-pokok Syari'at.
Demikian pula Fatimah binti Muhammad, seorang wanita yang beriman dan penuh ketaqwaan (Qs. 4:124)
124. Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, Maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun.
2. Wanita sebagai Istri
Islam memandang wanita dapat dikatakan sebagai isteri apabila ia sudah melalui pintu pernikahan. Dimana tujuan pernikahan adalah untuk menciptakan kebahagian dan ketenteraman,cinta dan kasih sayang(Sakinah , Mawaddah,Warrahmah) (Qs. 30:21)
21. dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
Peran seorang isteri sebagai pemimpin dalam rumah tangganya bertanggung jawab atas kepemimpinanya untuk menciptakan suasana keluarga sakinah.
Hadits: Tanggung Jawab Orang Tua
Diriwayatkan dari Ibnu Umar, nabi pernah bersabda:”Ketahuilah, setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya. Seorang penguasa adalah pemimpin dan dia nanti akan dimintai pertanggungjawaban atas apa-apa yang jadi tanggung jawabnya. Seorang suami pemimpin bagi keluarganya dan dia juga akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya. Seorang istri adalah pemimpin yang mengurus rumah tangga, suami dan anak-anaknya dan dia akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya. Seorang budak juga pemimpin yang mengurus harta majikannya dan dia akan dimintai pertanggungjawaban. Ketahuilah, setiap kalian adalah pemimpin dan kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang kalian pimpin” (HR. Muslim)
Keterangan:
Secara umum Rasulullah mengajarkan tanggung jawab yang harus diemban setiap orang yang memiliki pekerjaan, bahkan seorang budak pun juga akan dimintai pertanggungjawaban perihal menjaga harta majikannya. Pasangan suami istri di lingkup keluarga juga akan dimintai pertanggungjawaban soal anaknya. Perjalanan hidup seorang anak (apakah menjadi anak soleh atau sebaliknya) semuanya tidak bisa terlepas dari tanggung jawab orang tuanya. Tanggung jawab orang tua kepada anaknya meliputi aspek materiil dan immaterial, sehingga pengentasan anak dari kubang penderitaan, kebodohan, dan kesengsaraan jadi tanggung jawab orang tua.
Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik istri apabila engkau memandangnya ia mengembirakan dan menyejukkan hatimu, apabila engkau suruh dia taati, dan senantiasa memelihara dirinya dan hartamu”
(HR. atthabrani dari Abdullah bin salam)
3. Wanita sebagai ibu
Wanita adalah juga sebagai ibu dan mengatur rumah tangganya. Allah SWT menciptakan wanita dan menjadikannya membuahkan anak dan keturunan(Qs.16:72)
72. Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezki dari yang baik-baik. Maka Mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah ?"
Si ibu harus mengandung selama Sembilan bulan, kemudian menyusui selama dua tahun dan mendidiknya hingga dewasa(Qs. 31:13)
13. dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
Surat (Qs. 46:15)
15. Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila Dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang berserah diri".
Begitu besar pengorbanan sang ibu yang harusa mempertaruhkan nyawanya demi kelahiran bayinya, lalu mendidiknya hingga dewasa menjadi anak yang soleh.
Hadist: Kasih Sayang dan Kebaikan
Diriwayatkan dari Aisyah (istri nabi), Rasulullah bersabda:”Kasih sayang itu tidaklah berada pada sesuatu melainkan membuat sesuatu itu jadi baik, dan tidaklah ia dicabut dari sesuatu itu melainkan membuatnya jelek” (HR. Muslim).
Keterangan:
Dengan kasih sayang, sebuah tata kehidupan keluarga dan masyarakat akan menjadi baik. Tanpa kasih sayang, tata kehidupan keluarga dan masyarakat semakin jauh dari yang diharapkan, Oleh karena itu, tebarlah kasih sayang dan didiklah anak dengan kasih sayang pula agar pelita harapan kita kelak benar-benar bisa menebar kasih sayang kepada sesamanya dan membawa kebaikan bagi dirinya, keluarganya, dan masyarakat, sungguh, Allah senang dengan sifat dan sikap kasih sayang, dan itulah pesan Rasulullah yang mestinya diambil dan diterapkan oleh umat manusia, apa pun agamanya.``
Pada hadits lain Rasullullah pernah bersabda kepada Aisyah:”Hei,Aisyah, Allah itu Mahakasih, dan Dia menyukai belas kasih. Bahkan, pada sikap belas kasih itu Allah memberikan sesuatu yang tidak Dia berikan pada sikap yang keras dan lainnya.”
Hadist: Kasih Sayang Seorang Ibu
Diriwayatkan Umar bin Khathab, dia berkata, Rasul pernah memperoleh beberapa orang tawanan perang; tiba-tiba ada seorang perempuan dari mereka mencari bayinya, Ketika menemukan bayinya dalam kelompok tawanan itu, dia mengambilnya, membuainya, lalu menyusuinya. Rasul bertanya kepada kami:”Menurut kalian: “apakah perempuan ini tega melemparkan anaknya ke dalam api?”
Kami menjawab:”Demi Allah, dia pasti tidak akan tega melemparkan anaknya ke dalam api selama dia bisa menghindarkannya.”Lalu Rasul bersabda:”Sungguh, kasih sayang Allah terhadap setiap hamba-Nya melebihi kasih sayang seorang perempuan ini kepada anaknya”(HR. Al-bukhari)
Keterangan:
Kasih sayang orang tua (terutama ibu) memiliki arti penting dalam kehidupan anak-anak. Dalam pepatah jawa ada ungkapan: Tego ndase ora tego buntute, rela kepala tidak rela ekornya. Itulah wujud kasih sayang orang tua pada anaknya. Tak dipungkiri, terkadang terlontar kata-kata kasar orang tua untuk rela melepas kepergian anaknya lantaran berbeda pendapat antara keduanya, namun di dalam hati orang tua tetap tidak rela melepas kepergian sang anak, apalagi sampai menjerumuskan anak ke dalam bara api, Meski ada pula orang tua yang tega membiarkan anaknya menjalani hidup sengsara, bahkan rela membunuhnya. Ini fakta yang harus direspons orang tua dalam rangka menumbuhkan kasih sayang kepada anak.
4. Wanita sebagai guru bagi anak-anak
Seorang istri juga mesti mampu menjadi guru bagi anak-anaknya. Wanita (ibu) merupakan wadah pembinaan dalam mengarahkan perjalanan hidup sang anak. Baik buruknya akhlak sang anak adalah refleksi dari sang ibu, karena ia mempunyai frekuensi interaksi lebih tinggi daripada sang Bapak, dan kasih sayang ibu kepada anaknya lebih tinggi dari sang ayah, Lebih jauh lagi ibu adalah motivator dan inspirator bagi anak-anak yang saleh/saleha, pandai dan dapat mendiri di kemudian hari.
Mendidik anak sesuai dengan hadits nabi:
1. Mendidik dengan Akhlak
Muliakan anakmu, didiklah dengan akhlak mulia (HR. Ibnu Majah, dari sahabat anas).
Keterangan:
Memahami hadits di atas penting bagi orang tua agar tak salah langka dalam membangun hubungan dengan anak dan tidak salah pula di dalam mendidiknya. Kasih sayang, memuliakan, dan menanamkan akhlak kepada anak kita menjadi kata kunci yang tidak bisa ditawar-tawar lagi dan harus dilakukan orang tua, kalau orang tua menghendaki anaknya sebagai investasi masa depannya. Mengapa? Sebab salah asuh pada anak kita akan berakibat fatal untuk menghantarkan anak menuju masa depan yang lebih baik. Perlu diingat prinsip: kita memuliakan dan bukan memanjakan anak.
2. Ajaklah Anak Berbuat Baik
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasul pernah bersabda:”Siapa mengajak kebaikan, dia mendapat pahala sejumlah yang diperoleh oaring-orang yang mengikutinya dan tidak mengurangi pahala mereka sedikit pun, dan siapa mengajak pada kesesatan dia mendapat dosa sebanyak yang ditanggung orang-orang yang telah mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun” (HR. Muslim)
Keterangan:
Mendidik dan mengajak anak pada kebaikan memiliki manfaat ganda. Pertama, mendidik dan mengajak anak pada kebaikan akan bermanfaat bagi anak itu sendiri karena dia bisa memahami dan mengerti arti kebaiakan. Kedua, mendidik dan mengajak anak pada kebaikan akan bermanfaat bagi orang tua si anak. Lantaran kebaikan yang dilakukan anak kita, kita juga dapat kebaikannya tanpa mengurangi pahala kebaikan anak kita. Dengan demikian, kebaikan anak adalah kebaikan orang tua, pahala anak juga jadi bagian pahala orang tua. Sebaliknya, kalau orang tua tidak mau mendidik anaknya apalagi mengajaknya pada perbuatan dosa maka dosa anak juga jadi bagian dari dosa orang tuanya.
3. Mendidik Cara Bersyukur
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata, Rasulullah bersabda:”Lihatlah orang yang dibawahmu, jangan lihat orang diatasmu. Dengan begitu, kau tidak akan menganggap kecil nikmat Allah yang telah engkau terima.” (HR. al-Bukhari)
Keterangan:
Mendidik anak agar pandai bersyukur atas nikmat Allah adalah hal penting yang harus ditanamkan orang tua kepada buah hatinya sejak dini. Cara mendidik anak agar pandai bersyukur atas nikmat Allah, kata Nabi, adalah dengan cara melihat orang-oarang yang status sosial ekonominya berada dibawahnya, sehingga si anak akan pandai mensyukuri nikmat yang sudah diterimanya dari Allah. Kalau anak kita ajak melihat orang-orang yang status sosial ekonominya lebih tinggi, dikhawatirkan anak menjadi orang yang sulit bersyukur, hidupnya merasa kurang karena masih ada orang yang lebih dari dirinya.
Itulah sebabnya mengapa Rasulullah mengingatkan kita agar melihat orang-orang yang dibawah kita.
4. Berilah Keterampilan
“Hak anak yang harus ditunaikan orang tuanya adalah: mengajari anaknya menulis, berenang, melempar busur panah, dan memberi rezeki dari harta yang baik.” (HR. al-baihaqi)
Keterangan:
Sebagai orang tua, seseorang harus punya jiwa pantang menyerah dalam mendidik anak, mulai dari hal-hal kecil hingga yang besar. Belajar menulis, berenang, dan bela diri bagi anak ternyata harus selalu dibimbing orang tua. Hadits diatas melengkapi materi pendidikan yang harus dilakukan orang tua kepada anaknya. Bekal pengetahuan agama, perilaku santun, keterampilan anak, kreativitas, dan bela diri merupakan materi-materi pendidikan yang dianjurkan Rasulullah dalam mendidik anak-anak.
Begitu mulianya peran seorang wanita khususnya dalam posisi sebagai ibu.
Hadits: Berbakti Kepada Orang Tua
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dia bersabda: Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah dan bertanya: Siapakah orang yang berhak menerima kebaktian (dihormati) lebih dulu wahai Rosul? Rasul menjawab:” Ibumu” Sampai tiga kali. ”Kemudian , siapa lagi?” “Ayahmu.” (HR. al-Bukhari)
Keterangan:
Islam mengajarkan kepada umatnya agar menghormati dan menaati orang tua. Untuk bisa menghormati dan menaati orang tua, sejak kecil anak harus sudah dikenalkan tata cara bersikap dan berperilaku terhadap orang tua. Kita masih ingat nyanyian”satu-satu aku sayang ibu dst……” atau kasih ibu kepada beta dst………dan itu sering dinyanyikan orang tua berulang-ulang sambil menimang anaknya. Dampak nyanyian itu cukup besar, bisa menjadikan seorang anak berlaku hormat dan taat pada orang tuanya.
Begitupun ada hadits “surga itu berada di bawah telapak kaki ibu”.
Sungguh suatu ungkapan yang sangat dalam. Artinya bahwa betapa pentingnya peran wanita, utamanya bagi seorang ibu sehingga Islam wanti-wanti mengingatkan: Jangan sampai ada seorang anak yang durhaka kepada sang ibunya.
Senin, 16 Januari 2012
CIRI CIRI PEMIMPIN BAIK DAN SEJATI
CIRI CIRI PEMIMPIN YANG BAIK DAN SEJATI
Pertama, memiliki sifat seperti matahari atau sang surya. Setiap pagi selalu terbit dari sebelah timur dan sore akan tenggelam sebelah barat tepat pada waktunya. Dia memberikan kekuatan, energi, semangat, dan harapan untuk hidup. Dari sifat atau watak sang surya itulah, manusia dapat mencontoh sifat kedisiplinan dalam menjalani kehidupan, selalu memberikan kekuatan, semangat, dan harapan bagi dirinya dan kemudian ditularkan kepada semua yang ada di sekelilingnya, terutama keluarga dan masyarakat. Selain itu, matahari pelita dunia dan diharapkan manusia juga dapat berperan sebagai penerang kehidupan bermasyarakat. Jangan sebaliknya, menimbulkan ketidakdisiplinan kinerja, menciptakan situasi panas, tidak bersemangat kerja, dan menumbuhkan permusuhan satu sama lain.
Kedua, watak bulan atau sang candra. Saat malam, sinar matahari sudah tidak lagi menerangi sebagian bumi sehingga sinar bulan akan menggantikan kedudukan matahari, yaitu penerang malam. Makna filosofisnya, pemimpin harus bisa mencontoh bulan yang dapat menerangi diri sendiri dan orang lain saat dalam kegelapan hati dan pikiran.
Pengertian penerangan adalah memberikan nasihat, penjelasan, pendidikan, dan memberikan suri taudalan bagi orang yang belum mengerti atau yang sesat. Bukan sebaliknya, malah tidka memberikan contoh yang baik, mudah sekali berkata bohong dan bertindak diktator, serta membiarkan masyarakat tetap hidup dalam kegelapan.
Ketiga, bintang atau sang kartika. Bintang dapat dijadikan sebagai pedoman para nelayan atau pelaut yang fungsinya dapat menggantikan peralatan kompas jika ingin bepergian berlayar pada malam hari. Filosofisnya, seorang pemimpin harus bisa memberikan pedoman atau petunjuk cara melangkah ke arah yang benar supaya tidak tersesat, menjadi teladan bagi orang lain, dan hendaknya dapat menampilkan diri dengan baik dan benar serta tidak mengajarkan hal-hal yang menyimpang dari aturan.
Keempat, bumi, tanah atau kisma. Tanah atau bumi memiliki sifat sabar, welas asih atau murah hati. Biar bumi diinjak-injak, digali, dibom, bahkan diperlakukan apa saja, ia tidak akan bereaksi apa pun dan akan menerima apa adanya. Filosofisnya, seorang pemimpin hendaknya bisa mencontoh bumi, yaitu sebagai tempat berpijak, tumpuan bagi orang yang berkeluh-kesah dan pengayoman masyarakat. Bukan sebaliknya, tempat keresahan, kegundahan, dan ketidakpastian.
Kelima, laut, samudera tau baruna. Laut merupakan muara (hilir) semua sungai yang mengalir dari pegunungan (hulu), baik berasal dari sungai besar atau kecil, sungai bersih atau kotor (berpolusi), maupun sungai yang berkelo-kelok atau lurus. Filosofisnya, pemimpin hendaknya harus siap sebagai penampung berbagai kesulitan yang sedang dilanda masyarakat, penciptaan kehidupan, kesabaran, penyejuk, kehausan akan informasi, dan transformasi. Bukan menjadi penciptaaan bencana dalam kehidupan yang sulit dan tidak mau menerima keluhan masyarakat serta apatis.
Keenam, api atau dahana. Sifat api adalah melahap apa saja yang ada di dekatnya tanpa melihat siapa, apa, kapan, dimana, dan mengapa. Filosofisnya, seorang pemimpin harus berani bertindak tegas dan tanpa pandang bulu dalam menegakkan kebenaran dan keadilan sebagai tempat penerang hati-nurani, pelita hidup dan kehidupan. Bukan sebaliknya, pemicu, provokator atau pembangkit nafsu amarah dan nafsu setan serta membiarkan ketidakadilan dan ketidakbenaran dalam tata kehidupan bernegara.
Ketujuh, angin atau maruta. Sifat angin bis abertiup ke mana-mana dan ada di mana-mana yang tidak membedakan ruang, waktu, dan tempat. Nilai filosofisnya, seorang pemimpin harus bisa masuk ke segala lini, tidak membedakan suku, bangsa, ras, dan agama yang bisa dirasakan sampai ke masyarakat tingkat bawah sekalipun.
Kedelapan, langit atau angkasa. Langit merupakan tempat bagi benda-benda langit, yaitu bintang, bulan, meteor, dan komet. Pada saat langit mendung dan terlihat hitam kelam disertai dengan suara gelegar guntur maupun kilatan petir yang akhirnya muncul hujan deras, langit tetap diam dan tidak pernah protes. Filosofisnya,
seorang pemimpin harus tetap tegar, perkasa, dan percaya diri dalam menghadapi suara masyarakat yang kencang, tekanan, dan berbagai tantangan lainnya.
Pada saat udara cerah, langitpun cerah. Sehingga seorang pemimpin haruslah memiliki sifat berwibawa dan selalu bermanfaat.